Rabu, 06 Juni 2012

Muse: Live in Gedung G!!!

Muse adalah salah satu dewi dalam mitologi Yunani. Sebenarnya Muse adalah sekelompok dewi yang melambangkan seni sehingga sangat berhubungan dengan suatu keindahan. Pada awalnya, Muse hanya terdiri dari tiga dewi yang melambangkan  musik, lagu, dan tarian. Namun, pada berkembangannya Muse menjadi sembilan dewi yang melambangkan berbagai seni. Muse ini adalah anak dari Zeus dan Mnemosine. Tapi yang saya akan bicarakan bukanlah Muse yang ini, melainkan Muse yang lain. :)
Hari ini, ya hari dimana jam tidur terlalu mahal untuk ditebus dengan sebuah keterlambatan. Saya semalam suntuk belum tidur, ya menghabiskan malam dengan teman-teman untuk membunuh sepi sekaligus kangen-kangenan sebelum pergi PKL di tempat masing-masing. Pulang sekitar pukul 03:30, saya memutuskan untuk menunggu sampai subuh. Setelah subuh, saya mencuci baju dan siap-siap untuk berangkat ke acara Pengarahan dan Pelepasan PKL. Acara ini diselenggarakan di Gedung G kampus saya. Dan pesertanya adalah 1800-an mahasiswa satu angkatan 2009. Wah Gedung G akan terbakar berebut oksigen.
Benar saja, suasana gerah begitu terasa setelah hampir semua mahasiswa masuk gedung. Kelas saya kebetulan mendapat jatah di atas tribun timur, lumayan dekat dengan AC berdiri (tapi rasa kipas angin dari jarak 10 meter). Bisa senderan pula. Wah gerah sampai saya berkeringat tapi hanya sedikit. Entah tidak ada lagi alternatif untuk pemecahan kasus ini. Rasa kantuk saya pun seakan ikut hanyut dalam kegerahan ini. Panas. Tapi, pada suatu ketika, ya pada suatu detik, yang tidak disengaja juga, saya melihat Muse!!!!
Tidak seperti yang sering didongengkan pada mitologi Yunani, Muse ini menggunakan tudung berwarna coklat, iya duduk di bawah tribun tempat kelas saya berada. Dengan usaha yang persekian Joule, saya berusaha untuk tetap melihatnya. Mendinginkan apa yang saya rasa di Gedung G ini. Sekali-sekali (ah bahkan kebanyakan, kecuali saat maen jempol) saya melihatnya. Kadang terlihat tudungnya, kadang matanya, kadang pula sampai senyum dan tawa nya. Oh Tuhan inikah rasa sejuk yang Kau kirim saat udara di sekitar saya begitu gerah?
Sudah lama saya tidak melihat sosok Muse ini, ada perasaan deg-degan, ingin berteriak memanggilnya, MUSE!!!. Tapi, ya gila aja di depan satu angkatan bisa malu saya haha. Ya mungkin orang akan mengiranya ia adalah Erato, sang Muse dengan puisi cinta, tapi saya mengira dia adalah Polihimnia, ya Muse dengan puisi suci. Haha, begitu senangnya saya bisa melihatnya (bahkan di Plasma tadi saat hujan saya melihatnya pula :)), saya rasa saya siap buat PKL, walau tidak bisa melihatnya. Satu bulan (4 minggu) saya rasa cukup dengan mood-meter saya setelah di-charge, haha.
"Ah, dasar kamu, Muse! Muse, muka sejuk :)"

Senin, 04 Juni 2012

kaca retak

ada hatimu dan hatiku, ada luka di antara kita, cepat berlalu angin, hembus yang terang biar terbawa, arusmu bukan jalanku
kaki kuyup basah tercelup apa yang mati, hatiku jatuh terguling hingga tempurung retak, entah dimana kamu ada
cepat langkah menderap maksud, niat terpaku kabur kian jadi uap, oh sampai kapan hidup tergantung bebas
lelah meski menderita, kamu di mana? di hatiku mulai kacau oleh kaca-kaca imaji dahulumu
menenteng maut apa yang kau sebut kesedihan, berkacalah siapa aku? tikus tanah dari tumpukan sampah-sampah
gores lagi dalam pahatan patung bisu, senyap,,,, luka masih belum sembuh
kamu tak pernah mengerti mengapa bersinar dan apa terkutuk oleh gelapnya...berjalan dan beriring, beringasan dan mati tercekik
ah lelahmu bukan lelahku...milik yang tak pernah diselubungi asa dan fakta kata-kata, bunuh selagi sempat kau tersenyum
nikmati canda tawamu dalam heningnya isak tawa ku haha...
aku tak pernah akan ada untukmu karena mati adalah hidupku
sendirian disini menjemput yang tak kau bayang akan bergerak serentak....
ciptamu, raga yang sunyi


tulisan ini diambil dari laman facebook saya tertanggal 5 november 2010

Minggu, 03 Juni 2012

Tara Malam

bulan biru dia adalah tara malam
menjenguk hembus yg tergigil
bukan yg girang mati tenggelam
semut harus gali kubur sendiri
ikatan putus dipotong simpul
sendiri lagi hingga usap sekejap
disana ada dan tiada tumpul
ah hanya angan palsu dekap