Jumat, 26 Oktober 2012

Susah Tidur Malam

Entah sudah hari ke berapa saya seperti ini. Tidur lebih awal namun tetap terjaga di jam-jam segini. Seingat saya sebelum ada acara Capacity Building (CB) di Makopassus Cijantung dari 11-18 September 2012, jam tidur saya baik-baik saja. Ketika acara tersebut berlangsung pun jam tidur saya lebih teratur. Ketika CB, saya tidur sekitar pukul 22:30-23:30 dan terbangun pukul 02:30-03:30. Saya rasa cukup tidur 4-5 jam walau siang harinya saya merasa sangat mengantuk. Beruntung rundown acara CB cukup padat sehingga tidak membiarkan saya untuk tidur barang sejenak saja.

Rabu, 24 Oktober 2012

Tanpamu


Di sini tempat segala kegilaan berawal
Otak yang selalu berpikir segala cara
Hanya untuk bisa duduk atau berbaring di sebelahmu
Segala yang menusuk sembilu mengiris…
Apa ini yang disebut cinta?
Pertanyaan bodoh kian jadi belulang korban segalanya
Watak manusia yang tak pernah berubah
Serakah dengan segala sifat ingin menang sendiri
Khayalan pun tak pernah ingin dibagi
Aku terus melaju tanpa ada yang halangi
Selain dirimu dapatkah aku berhenti?
Kau tak tahu jika semua ku lakukan tanpamu
Semua yang hampa telah diisi mimpi-mimpi kosong
Tanpa dirimu, tanpa kenanganmu, dan tanpa kehidupanmu
Dimanakah aku kan berakhir?
Liang lahat atau rumah sakit jiwa?

Sabtu, 13 Oktober 2012

Minggu, 07 Oktober 2012

Kau Cantik Hari Ini

*ga bisa ngomong apa-apa*
mungkin setidaknya lagu ini bisa mewakili sedikit yang saya rasa di pesta perpisahan itu :)

Sabtu, 06 Oktober 2012

 
Because you make me believe in myself when nobody else can help
- Because You Live [Jesse McCartney] from Princess Diaries 2: The Royal Engagement


Kamis, 04 Oktober 2012

Pembakar Semangat

Hampir 16 bulan sejak pertama kali saya melihat sosok kamu. Dan juga telah lewat 6 bulan saya berkenalan dengan kamu. Dan bulan April-Mei dimana saya begitu konyol untuk sekedar mencuri perhatian yang begitu rapat kamu sembunyikan. Sehari sebelum hari ini, namun belum genap 24 jam, resmi lah perjuangan saya dan kamu di tanah perang yang sama ini berakhir. Sama seperti isyarat jika tidak akan ada kebetulan lagi yang mempertemukan saya dan kamu. Dimana ada ucap malu berupa sapa. Raut wajah yang memerah ketika kamu lewat. Padahal ingin rasanya melewati seratus kata pertama pada bincang saat kedua muka bertatap. Hanya bisik-bisik di dunia maya yang terpatri dalam basis data yang dimiliki situs-situs tersebut.
Potret-potret ilegal dan potongan fragmen perbincangan saya dan kamu mungkin yang selalu memotivasi. Mungkin hidup saya yang lesu ini karena tidak ada kamu. Ketika kamu hadir, rasanya seakan baru mendapat donor darah yang tepat. Meski cuma senyum kecilmu saja. Meski itu pun bukan untuk saya. Pembakar semangat. Beruntung kamu hadir di saat yang tepat setelah perkenalan itu. Tahukah kamu nilai-nilai yang saya dapat setelah itu, hanya karena saya tak ingin kalah darimu. Hanya ingin berusaha menjadi sosok yang bisa kamu bagi rasa keingintahuanmu.
Saya tidak akan meminta maaf lagi padamu. Saya tidak salah. Saya hanya ingin mengajakmu mentertawakan dunia hari ini dan diri kita sendiri. Tawa semasa kita kecil dahulu. Yang polos, yang tulus. Lewat celoteh-celoteh nostalgia dulu kala. Saya ingin mengajak kamu tertawa sekali lagi dan kapan kita bisa tertawa bersama?