Senin, 21 Januari 2013

Saya, Langit dan Malam

Minggu, 20 Januari 2013

Saya suka mengamati langit. Khususnya pada malam hari. Dari semenjak kecil saya suka sekali menatap ke atas. Menengadahkan kepala saya ke arah atas. Melihat sesuatu yang tidak terbatas. Infinity. Perasaan yang maha luas dapat saya rasakan. Begitu bebas dan menenangkan. Bukan cuma cemerlangnya bulan, kilauan bintang atau misteriusnya gerhana, tapi langit malam begitu memukau saya meski hanya dengan gelapnya saja.
Sewaktu saya masih kecil. Rumah saya tidak berbentuk seperti sekarang. Masih terdapat pagar dari tembok yang mengelilingi rumah yang sekarang tergantikan oleh kios-kios yang disewakan. Saya sering sekali keluar rumah di malam hari dan menaiki pagar tembok tersebut. Menatap lama bulan apalagi ketika purnama. Mengagumi bintang-bintang yang terhampar luas. Kadang saya hanya berada di halaman rumah saja menatap ke arah timur karena di sanalah bagian langit terluas yang dapat saya lihat dari sana. Ketika dulu di kota saya, Bandung, sangatlah mudah melihat banyak bintang bertebaran di angkasa. Saat itu polusi cahaya masih sedikit dan sedikit pula bangunan yang menjulang lebih dari 2 lantai. 
Beranjak ke tingkat sekolah menengah, rumah yang saya tinggali mengalami perubahan besar. Kios-kios sewaan mulai berdiri menggantikan pagar tembok di rumah. Bangunan tua di belakang yang sering digunakan untuk menjemur pakaian sudah digantikan kamar-kamar kontrakan. Tetangga samping kiri-kanan-belakang mulai membangun rumahnya dengan ketinggian yang lumayan. Beruntung, di atas kamar-kamar kontrakan tersebut masih berupa bekas coran yang belum dibangun apapun di atasnya. Saya pindah ke tempat ini untuk mengamati langit malam. Sayangnya pada masa-masa ini, suasana langit sudah tidak seperti sekarang. Semakin jarang saya temui bintang-bintang yang berkerlip. Langit Bandung sudah mulai terlalu terang oleh temaram lampu kota. Saya sering ditemani gitar ungu (yang kini telah almarhum) saat saya berada di sana. Genjreng-genjreng tidak jelas atau cuma buat beberapa larik puisi yang pada akhirnya pun saya bakar di tempat itu.
Malam ini. Suasana langit yang jarang saya temui belakang dapat saya liat. Senja kali ini cukup menarik bagi saya. Pukul 18:00 WIB langit Kota Bandung masih terang benderang. Cuaca yang jarang saya liat mengingat dari awal tahun Bandung sering dilanda awan mendung atau hujan dari sore hingga malam. Beranjak ke malam hari setelah matahari benar-benar tenggelam. Bulan dengan fase masih setengah purnama ditemani Jupiter yang bersinar sangat terang mulai tampak terlihat mata telanjang. Ketika saya melihat ke sekeliling, saya baru menyadari jika lebih banyak bintang yang terlihat dari biasanya. Mengagumkan karya cipta Sang Khalik ini. Mungkin pemandangan ini masih kalah dibanding beberapa tahun yang lalu, tapi setidaknya mengobati kerinduan saya mengamati langit yang begitu menakjubkan.
Saya beritahu satu hal. Jika mempunyai waktu senggang di Bandung, cobalah sempatkan berkemah di kawasan Gunung Puntang. Anda akan mengerti mengapa Gunung Puntang menjadi salah satu spot favorit saya untuk melihat bintang.  

-------------

Senin, 21 Januari 2013

Menurut kalender astronomi yang saya dapat di tumblr malam nanti akan terjadi konjungsi antara bulan dan Jupiter. Konjungsi ini akan terjadi lagi di tahun 2026 nanti. Saya harap langit malam ini akan cerah sehingga saya dapat mengamatinya.

-------------

Minggu, 13 Januari 2013

Ignorance Is A Choice Too (?)


Entah kenapa belakangan ini saya agak sensitif mengenai masalah hati. Sedikit saja terusik membuat mood saya berputar-putar, naik-turun, dan labil. Ditambah beberapa teman saya sering menggoda saya. Benar-benar membuat saya malas untuk menanggapinya meski itu hanyalah gurauan. Kadang saya berpikir, masalah perasaan adalah masalah yang rentan sekali. Mudah sekali untuk dibuat high atau juga down. Mudah bahagia dan mudah juga terluka.
Sebenarnya saya tidak perlu sebuah alasan untuk membenarkan ketidakstabilan ini. Tapi jika saya harus menyebut satu, ya itu adalah saya tidak ingin melukai siapapun. Entah berapa alasan yang dibutuhkan teman-teman saya tersebut untuk mengerti jika gurauan mengenai hati memiliki takaran tersendiri. Dosis yang pas dan mungkin berbeda bagi beberapa orang (maybe I am one of them). Kelebihan dosis gurauan tesebut bisa mengakibatkan efek samping yang tidak bagus.
Nowadays, ignorance is a choice too. Ya mungkin itu yang mesti saya lakukan. Mengabaikan mereka dan menjalani hidup saya meski hanya kesenangan sendiri. I hope when I stop to give them my attention, they could understand what I mean. Saya juga manusia bisa terluka, dan maybe ada orang lain yang terluka juga di suatu tempat sana. Ketika terluka oleh gurauan, siapa yang bertanggung jawab?

Minggu, 06 Januari 2013

Sabun, 2 Ribu dan Bis Kota

Haha. Setelah sekian lama akhirnya saya bisa merasakan kembali yang namanya keberuntungan. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun saya bisa dapat hadiah. Hadiah uang tunai lagi. Meski cuma 2 ribu perak nilainya tapi bener-bener menyenangkan. Pas tadi siang saya mandi, eh ada sesuatu yang aneh di sabun mandi saya. Saya korek-korek dan tarik sesuatu seperti plastik dari dalam sabun. Jreng jreng... ternyata uang 2000 rupiah. Alhamdulillah. :D
Hari ini juga saya main ke toko buku di bilangan Jl Purnawarman. Spesialnya hari ini saya jalan-jalan ga pake motor, tapi pake bis Trans Metro Bandung koridor 2. Itung-itung nyobain bis baru dan mengenang jaman-jaman dulu. Walau agak cape karena harus dicampur jalan kaki yang agak lumayan tapi saya seneng. Great day lah pokonya hari ini :).

Menakjubkan Seperti Biasanya


Ini ada kali yang ke sekian saya menulis tentang kita. Emh mungkin lebih tepatnya tentang kamu, tidak ada saya, atau barangkali hanya sedikit. Banyak pertanyaan yang lalu lalang di pikiran saya tentang kamu, dimana kamu dan apa yang sedang kamu kerjakan. Tapi mungkin saya tidak berhak tahu mengenai semua itu. Lantas tak apalah jika saya mencoba mencuri sedikit ceritamu agar saya dapat menerka lebih dekat tentang semua jawaban pertanyaan tadi.
Hingga saat ini, saya merasa setengah langkah lebih mengenal sosok kamu. Benar seperti yang diduga sebelumnya, kamu benar-benar dapat untuk melengkapi saya. Meski ternyata perbedaan kita itu adalah hal yang tidak saya sukai. Kamu pintar dan punya wawasan luas. Hanya saja gaya mu sesungguhnya kurang saya sukai karena mirip para kaum ‘elitis’. Perbedaan karena saya tidak suka itu.
Kamu lebih suka menggunakan mata dan telingamu dibanding mulut atau tanganmu. Saya sejujurnya suka dengan cara demikian. Terlebih yang membuat saya lebih jatuh cinta pada sosokmu adalah ketepatan saat dan sesuatu yang dihasilkan mulut dan tanganmu. Hanya terkadang dirimu hanya terfokus pada satu hal saja. Emh bolehlah saya mengekor polahmu yang demikian.
Daya nalar atau mungkin lebih tepat kepekaan prediksimu memiliki 2 sisi yang berbeda bagi saya. Satu sisi ini mengagumkan dan sisi lainnya: saya tidak suka jika kamu benar. Jauh hari kamu sudah tahu jika kita dapat bersama itu berarti kita akan selalu saling menyakiti bukan? Tingkahmu yang selalu menjaga sesuatunya normal-normal saja sesungguhnya hanya pertahanan diri yang kamu lakukan agar kita tidak saling menyakiti. Dan saya baru menyadari itu barusan, beberapa menit yang lalu sebelum saya menulis ini. Ah saya tidak suka jika kamu benar.
Tapi, seperti biasanya kamu selalu menakjubkan hati saya.

Sabtu, 05 Januari 2013

Prolog 2013: Hidup Terus Berjalan


Sejujurnya saya malas untuk menulis. Sekedar bercerita tentang kebosanan hidup saya belakangan ini. Padahal ini sudah masuk ke tahun yang baru. Tahun yang akhirnya memiliki 4 angka berbeda setalah terakhir terjadi tahun 1987. Sedapatnya saya bisa membuat perbedaan pula di tahun ini. Tapi entah kenapa saya begitu malas untuk memulai perbedaan tersebut. Bukan karena saya berada di zona nyaman (bahkan saya sudah meninggalkannya sejak lama), mungkin karena saya belum menemukan hal baru yang bisa saya lakukan.
Malam tahun baru 2013, saya lalui dengan tidur. Tubuh saya masih menanggung rasa sakit akibat penyakit yang mampir di tubuh ini. Sebelumnya saya memeriksakan diri ke dokter di hari Minggu. Dokter belum dapat membuat kesimpulan, namun prediksinya saya terkena gejala tipes atau gejala DB. Sejak hari Sabtu, kepala saya pusing dan sakit. Demam tinggi tak kunjung turun pula. Ditambah badan saya yang mendadak pegal-pegal.
Kejutan di awal tahun belum usai. Ternyata tumbuh gigi geraham bungsu di rahang atas bagian kanan belakang. Karena sudah tidak ada tempat, gigi tersebut tumbuh dengan cara yang tidak sempurna. Setelah mencari informasi mengenai gigi yang satu ini, saya tahu jika ada kemungkinan gigi ini akan bikin masalah suatu saat nanti meski saat ini tidak terasa sakit.
Sebenarnya masih ada yang mengganjal di akhir tahun 2012 ini. Kegagalan berangkat ke gunung Papandayan ternyata berdampak keinginan hebat untuk segera naik gunung lagi. Di awal tahun 2013 ini, ingin saya segera merealisasikan keinginan saya tersebut. Karena selain hal tersebut, saya ingin menghancurkan kebosanan akan pekerjaan saya saat ini. Ditambah saya menyaksikan film 5cm yang berlokasi syuting di gunung Semeru, semakin membangkitkan hasrat saya. Bahkan terbesit suatu niatan untuk bereuni dengan para Rainbow Effect di gunung Lawu.
Ya saya menantikan berbagai peristiwa yang semoga akan selalu memberi warna dan perbedaan tersendiri bagi hidup saya.