Selasa, 11 Juni 2013

Musik di Malam Random

Malam ini adalah malam yang sangat random. Entah mengapa. Playlist Winamp saya malam ini diisi oleh Sarasvati, YUI, One OK Rock dan Coldplay. Entah apa yang ada di pikiran saya saat menyusun playlist tersebut.
Lantunan musik Sarasvati benar-benar menghanyutkan saya pada misteri-misteri dibalik lirik dan nada-nada dibaliknya. Begitu mistis nada yang terlantun. Ini juga sebagai pelengkap dari buku Maddah karya Teh Risa yang baru saja saya baca. Jadi pengen nonton langsung perform live mereka.
YUI. Sebenarnya cuma ada 1 lagu yang ada di playlist malam ini. HELLO. HELLO adalah Original Soundtrack dari film Paradise Kiss. Kebetulan kemarin saya nonton film ini dan nonton film ini sungguh awkward moment sekali karena ada orang tua saya juga yang ikut nonton. Meski tidak terlalu ‘dewasa’ tapi tetap saja membuat awkward. Haha.
Kemudian ada One OK Rock. Saya mulai jatuh cinta dengan band asal Jepang ini. Terlebih setelah mendengar lagu The Beginning yang lagi-lagi merupakan Original Soundtrack dari sebuah film Jepang, Rurouni Kenshin. Ya film yang diangkat dari manga dan anime ini mengambil lagu The Beginning untuk menghiasi kehebatan film ini. Selain The Beginning, ada juga lagu Wherever You Are yang benar-benar menghanyutkan hati. Meski berbau cinta-cintaan tapi menurut saya lagu ini bukan untuk merayu atau menggombal tapi justru sebagai bentuk penghargaan kepada orang yang kita sayangi.
Terakhir, Coldplay. Ya saya suka band asal United Kingdom ini. Hampir di setiap playlist yang saya buat selalu ada Coldplay. Oleh karena itu, tak aneh lah jika saya masih memasukan beberapa lagu Coldplay.
Sebenarnya ada lagu yang baru saya download juga yang saya dengarkan mala mini. Alone At Last dengan lagu berjudul Cinta. Isi lagu ini begitu menyidir kalangan anak muda sekarang yang gampang galau karena cinta. Padahal banyak hal-hal yang lebih penting dan berarti dari terpuruk karena cinta.

Entah apa hubungan atau tema dari musisi yang saya dengarkan di atas. Tapi saya suka mendengar mereka semua malam ini. Mungkin benar juga musik bukan santapan hati tapi santapan telinga. Haha. Ngarang dari mana saya kata-kata itu.  

Cikuray Dalam Tiga Episode (Episode Tiga)


Babak ketiga  dari cerita Cikuray baru saja terjadi akhir minggu lalu. Awalnya Pri yang berinisiatif mengajak teman-teman eks-Papandayan untuk nanjak bareng lagi. Semula rencananya akan diikuti 8 orang tapi pada pelaksanaannya hanya 5 orang yang jadi ikut. Sebenarnya perjalanan kali ini bisa disebut kurang persiapan walau pada akhirnya banyak makanan akibat mundurnya 3 orang tadi. Pri, Putri dan Deni berangkat dari Jakarta sedangkan saya dan Mey berangkat dari Bandung menggunakan sepeda motor.

Senin, 10 Juni 2013

Cikuray Dalam Tiga Episode (Episode Dua)



Episode dua ini adalah kesempatan kedua saya untuk menjejaki tanah di gunung Cikuray. Kali ini saya berjalan bersama teman-teman SMK saya yang aktif berkegiatan di Rumah Belajar (Rubel) Cimahi. Tim ini terdiri dari saya, Helmy, Irvan, Fajar, Iso, Anu, Fahmi, Andhi, Emmy dan Boyen. Awalnya saya dan Helmy berinisiatif untuk kembali ke Cikuray pasca lebaran, tepatnya di awal September. Jodoh pun bersambut Fajar dan teman-teman di Rubel pun memiliki acara yang sama, maka kenapa tidak jika kami berbarengan berangkat ke Cikuray. Irvan yang merupakan teman SMK satu jurusan berlainan kelas mendengar kabar rencana kami dan dia meminta untuk ikut. Saya iyakan saja padahal kapasitas tenda yang kami bawa kurang mencukupi untuk 9 orang dan ini ditambah 1 orang lagi.

Cikuray Dalam Tiga Episode (Episode Satu)


Gunung Cikuray dari Puncak 2 Gunung Guntur
Cikuray. Sebuah nama gunung yang terletak di Garut, Jawa Barat. Dengan titik elevasi di angka 2.818 meter dari permukaan laut, menjadikan gunung ini tertinggi nomor empat di dataran Jawa Barat. Gunung ini memiliki beberapa jalur dari kaki bukit untuk menuju puncaknya, tapi yang paling terkenal adalah 3 jalur utama: Dayeuhmanggung, Cikajang dan Bayongbong. Jalur Dayeuhmanggung adalah jalur yang paling banyak dilalui oleh pendaki karena lebih landai dan memiliki pemandangan yang indah. Dibanding jalur Dayeuhmanggung, jalur Cikajang dan Bayongbong memiliki tingkat keterjalan yang cukup menyulitkan.
Dari tiga kali kesempatan mengunjungi gunung ini, saya menapaki perjalanan melalui Dayeuhmanggung. Di kesempatan ketiga (8-9 Juni 2013) sebenarnya saya ingin mencoba jalur Cikajang akan tetapi pesona perkebunan teh di jalur Dayeuhmanggung sungguh memikat. Tapi pada kesempatan ini tambahan tantangan yang memacu adrenalin saya hadirkan bagi diri saya dan kawan seperjalanan, Mey, yaitu mengendarai sepeda motor dari Bandung menuju Pemancar, yang merupakan titik awal pendakian. Bagaimana tidak menjadi berupa tantangan? Jupiter MX milik Mey dipaksa untuk akrab dengan gigi-1 dari gerbang Perkebunan Teh Dayeuhmanggung sampai pemancar. Jalan yang rusak berkelok-kelok dan menanjak dengan selingan turunan tajam sungguh membuat badan pegal.
Sebenarnya saya ingin bercerita secara kronologis hanya saja ingatan saya begitu buruk untuk dituangkan menjadi semacam bentuk tulisan. Saya pun menyadari betul tingkat kemalasan saya untuk menulis pun belakangan sangat tinggi. Oleh karena itu, mumpung ada perjalanan yang bisa saya ceritakan saya akan coba bercerita mengenai perjalanan saya ke gunung cikuray dalam tiga kesempatan.