Sabtu, 11 Juli 2015

Catatan Kecil Hari Ke-25

Sudah hampir dua minggu saya tidak mengirim pesan pada kamu. Iya saya rindu. Entah kesibukan macam apa yang melenakan saya dari kamu. Segala tetek bengek pekerjaan sudah saya lalui, setiap malam pun saya memiliki waktu senggang, tapi entah kenapa saya begitu enggan untuk mengirim pesan singkat saja pada kamu. Mungkin saya terlalu malu. Saya malu mengakui perasaan rindu ini. Kamu tahu? Kamu itu enak tidak tahu beratnya rasa rindu.
Sudah hampir dekat dengan hari raya kamu, saya masih bingung apa bisa saya berikan. Mungkin hadiah sederhana seperti tahun lalu. Karena mungkin hadiah tahun ini akan menjadi hadiah terakhir dari saya, entah perasaan saya mengatakan demikian. Banyak kemungkinan pada diri kamu, pada diri saya dan pada diri kita. Saya tidak tahu kemungkinan mana yang bakal jadi kenyataan. Membayangkan yang terbaik tapi menyiapkan yang terburuk. Itu saya.
Saya dengar akhir-akhir ini kamu semakin gelisah. Entah karena kamu merasa kesepian atau sudah ada seseorang yang mengobati kesepian kamu itu, saya tidak tahu. Tapi jika hal terakhir yang terjadi, saya turut berbahagia. Kamu tahu hal yang membahagiakan itu apa? Yakni melihat seseorang yang kita sayangi berbahagia. Semoga kebahagiaan selalu menyertai langkahmu.

Terakhir, entah kenapa pertanyaan kamu waktu itu tentang naik gunung selalu ada di pikiran saya. Saya sungguh ingin mengajak kamu naik gunung. Berdiri di puncak kemudian berteriak sepuas kita. Melihat kebun penuh bunga edelweis seperti yang kamu inginkan. Tapi entah kapan saya bisa mewujudkan keinginan kamu itu atau barangkali orang lain yang akan melakukannya. Siapa saya atau orang lain, saya hampir tidak peduli. Saya hanya ingin melihat senyum kamu lagi walau sekali.