Kamis, 19 April 2012

mungkin badai tak selalu ribut

sebagaimana hebatnya aku bertindak kamu selalu melampaui kemampuanku
Di sela-sela pengerjaan makalah Pajak Internasional ini, saya mengalami distraksi luar biasa yg mungkin orang sebut kegilaan. Entah kegilaan macam apa yg sudah menghinggapi tubuh kecil ini. Membuat semesta kecil saya semakin menyusut. Konsentrasi ini buyar, pekerjaan yg seharusnya bisa dikerjakan 1-2 jam saja harus molor sampai lebih dari 3 jam. Ia, dia lah pelakunya.
hei orang asing, yg baru bertemu beberapa kali yg baru aku kenal kemarin sore, kenapa kau sudah mengacak2 seluruh hidupku? kenapa aku begitu peduli padamu? padahal belum tentu kau demikian padaku? sebagaimana hebat diriku mengatur hidupku, sia2 diberantakan oleh parasmu, sebagaimana hebatnya aku berdiri, tetap ambruk oleh senyummu, sebagaimana hebatnya aku bertindak kamu selalu melampaui kemampuanku,,
sepertinya semesta kecil di otak ini telah dikomandoi oleh hati setiap sela detik yg ada, sepertinya aku penasaran Tuhan sedang tersenyum padaku atau marah padaku, tentang keadaan aku sekarang..
Ya tulisan itu secara tiba-tiba tertulis dan terkirim di sebuah jendela messenger saya.  Saya menulis itu dengan jantung berdebar-debar luar biasa dalam makna sebenarnya. Sepertinya saya memang sudah gila beneran, Setiap saat begitu haus tentang dirinya. Setiap waktu tak bisa berhenti untuk menjelajah alam pikiran ini, bertanya dan benyata di alam pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar