Minggu, 20 Mei 2012

Mimpi dan Senyum

Malem ini, eh bukan, pagi ini saya bermimpi tentang kamu. Tentang senyum kamu. Tentang kita. Haha entah kenapa semua jadi lucu saat saya bangun beberapa saat yang lalu sebelum menulis ini.

Ceritanya sih singkat. Sederhana. Nggak banyak kata ko. Maklum tipe B kaya saya emang punya ingatan yang buruk, terlebih pada mimpi. Awal yang saya ingat, saat itu sore hari menjelang malam. Di dekat toko swalayan. Toko swalayan dekat SD saya dulu. Catnya masih sama putih. Saya membawa sepeda saat itu. Entah sepeda siapa itu. Ada jok tambahan di atas roda belakang. Mungkin untuk membonceng. Yang saya ingat kala itu saya sedang menunggu, 2 orang cowo yang salah satunya adalah Dede dan 2 orang cewe, yang salah satunya kamu. Satu orang cowo lagi saya ga terlalu yakin siapa tapi rasa-rasanya itu Fabian, karena saya juga ga yakin apa satu cewe lagi itu Mellisa atau Mona. Haha ingatan yang buruk.
Di depan swalayan itu, kami berkumpul. Ya ada kamu. Entah apa yang kami bicarakan. Telepon genggam saya berbunyi, teman rumah mengajak futsal malam ini. Oh iya baru saya ingat kami akan menonton konser musik. Tepatnya piano. Bertajuk konser 2 cahaya. Saya belum mengerti sih apa itu. Tapi kamu begitu antusias ingin menonton itu. Lengkap dengan senyum kamu. Dan seperti yang kita tahu saya belum mandi. Saya pergi mohon pamit dulu mau mandi dan lain-lain. Sepeda saya titipkan ke mereka. Saya berlari. Entah ke mana tujuan saya. Yang saya ingat saya pergi ke suatu toko. Ingin membeli sesuatu untuk kamu terlebih dahulu. Entah boneka, karena tokonya penuh boneka. Entah bunga karena wangi bunga begitu terasa di dalam toko tersebut. Ah ternyata saya tidak punya uang. Haha ga di dunia nyata ga di alam mimpi sama saja bokek. Saya melihat ada topi milik Chooper One Piece. Harganya Rp 200.000. Aduh pengen sekali. Apa daya cuma bisa menandai saja. Saya pergi mandi. Entah di mana saya mandi. Tapi saya rasa itu kamar mandi umum. Selesai saya hanya memaki handuk yang menggulungi tubuh bagian bawah saya saja.
Saya tiba di toko swalayan tadi. Saya tidak melihat mereka. Sepertinya sudah bergerak ke tempat lain. Saya tanya satpam berpakaian putih seputih cat toko swalayan itu. Ia berkata jika mereka memang sudah pergi dari tadi. Ya saya kira konser tadi udah dimulai. Saya pun jadi ingat tentang futsal bersama teman rumah. Dengan hanya gulungan handuk dan dinginnya Bandung malam hari, saya berlari ke arah tempat konser. Juga ke arah tempat futsal karena bersebelahan. Sampai juga di tempat konser yang ternyata adalah sebuah dealer atau showroom mobil yang dimodifikasi sedemikian rupa menjadi tempat konser piano yang ramai pengunjung. Etalase mobil disulap menjadi bangku-bangku penonton. Sang maestro piano sedang menarikan jari-jarinya di atas panggung di halaman depan yang luas. Tepat di hadapan kaca-kaca etalase mobil yang kini menjadi berisi tempat duduk. DI pinggir kaca aku melihat kamu dan Dede di sebelah kamu. Keinginan untuk marah ke Dede hilang, saat saya melihat senyum kamu. Saya rasa kamu tersenyum untuk menahan tawamu yang mungkin bakal terbahak-bahak melihat saya. Saya yang setengah bugil, yang hanya ditutupi handuk saja. Saya mencoba masuk ke tempat mu itu. Di pintu masuk, saya bertemu teman lama saat SMP dulu, Randy, kami berbincang dulu sebentar. Saat saya masuk kamu melirik tetap dengan senyum kamu. Saya pura-pura tidak melihat dan fokus ke Dede. Dede menanyakan saya dari mana dan mau ke mana sambil menyerahkan pakaian saya. Saya jawab saya mau pakai baju dulu dan terus makan. Dede pun mau ikut. Kamu tidak memberi respon apa-apa sama seperti 2 teman saya yang lain. Kamu cuma tersenyum.
Fuh dan akhirnya saya terbangun. Senyum-senyum sendiri mengingat mimpi itu. Ah senyum kamu itu membuat mimpi saya begitu indah. Saya berharap mimpi itu tidak berakhir begitu saja. Kita belum mengobrol apapun di mimpi itu sama seperti di dunia nyata ini. Saya berharap itu bukan mimpi. Saya ingin suatu saat kita bisa seperti itu, bermain atau menonton konser bersama-sama. Saya berharap mimpi itu jadi nyata. Meski mustahil haha. Ah senyummu itu. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar