Hampir 16 bulan sejak pertama kali saya melihat sosok kamu. Dan
juga telah lewat 6 bulan saya berkenalan dengan kamu. Dan bulan April-Mei
dimana saya begitu konyol untuk sekedar mencuri perhatian yang begitu rapat kamu
sembunyikan. Sehari sebelum hari ini, namun belum genap 24 jam, resmi lah
perjuangan saya dan kamu di tanah perang yang sama ini berakhir. Sama seperti
isyarat jika tidak akan ada kebetulan lagi yang mempertemukan saya dan kamu.
Dimana ada ucap malu berupa sapa. Raut wajah yang memerah ketika kamu lewat. Padahal
ingin rasanya melewati seratus kata pertama pada bincang saat kedua muka
bertatap. Hanya bisik-bisik di dunia maya yang terpatri dalam basis data yang
dimiliki situs-situs tersebut.
Potret-potret ilegal dan potongan fragmen perbincangan saya
dan kamu mungkin yang selalu memotivasi. Mungkin hidup saya yang lesu ini
karena tidak ada kamu. Ketika kamu hadir, rasanya seakan baru mendapat donor
darah yang tepat. Meski cuma senyum kecilmu saja. Meski itu pun bukan untuk
saya. Pembakar semangat. Beruntung kamu hadir di saat yang tepat setelah
perkenalan itu. Tahukah kamu nilai-nilai yang saya dapat setelah itu, hanya
karena saya tak ingin kalah darimu. Hanya ingin berusaha menjadi sosok yang
bisa kamu bagi rasa keingintahuanmu.
Saya tidak akan meminta maaf lagi padamu. Saya tidak salah. Saya
hanya ingin mengajakmu mentertawakan dunia hari ini dan diri kita sendiri. Tawa
semasa kita kecil dahulu. Yang polos, yang tulus. Lewat celoteh-celoteh
nostalgia dulu kala. Saya ingin mengajak kamu tertawa sekali lagi dan kapan
kita bisa tertawa bersama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar